Durian….Buah asli Indonesia. Banyak yang suka tapi banyak pula yang sama sekali ndak doyan dengan buah yang satu ini. How about you? Kalau kalian termasuk yang suka dengan durian, perlu rasanya mencoba durian NAMBO kalau sedang berkunjung ke Banggai Sulawesi Tengah. Durian Nambo rasanya aduhai, dengan daging buah yang lembut dan tebal sehingga tak ada kata menyesal untuk meminangnya. Soal harga, so pasti jauh lebih murah kalo dibandingkan dengan di pulau Jawa.
Kalau mengutip dari Wikipedia, Nambo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar sekitar 20 Km ke barat dari kota Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai. Karena kebetulan Bapaknya Haikal nguli di daerah Banggai, maka tidak heran kalau pas musim durian tiba pastilah akan mencicip nikmatnya durian Nambo yang biasanya mulai banyak beredar sekitar bulan Februari – April.
Swing day is coming…
Bapaknya Haikal and his crew are having 12 hours free before going to night shift.
Kalau sudah namanya swing day, semua nya pengin keluar dari pabrik buat menghirup udara segar dan menikmati suasana yang berbeda dengan camp tempat tinggal selama on duty. Searching rental mobil dan lokasi menarik di sekitar Banggaipun dilakukan untuk mengisi swing day. Finally kami dapat rekomendasi untuk bermain ke air terjun (yang kamipun tidak tahu apa nama air terjunnya) di daerah Luwuk di atas pembangkit listrik
Perjalanan dari camp dimulai sejak pagi, it’s about 1 hour travelling time from our camp ke kota Luwuk dengan jarak tempuh sekitar 48 km kalau menurut google maps. Di sepanjang jalanan tepatnya di daerah Nambo, so banyak pedagang durian berjajar di pinggir jalan.
Beberapa ikat durian Nambo sudah berpindah ke tangan dan kami bawa untuk dinikmati nantinya di air terjun di atas kota Luwuk. Untuk mencapai air terjun ini tidaklah sulit, dari tengah kota luwuk tinggal mencari arah menuju pembangkit listrik Micro Hydro Hanga-Hanga. Dari pmbangkit listrik itu nanti kita tinggal mengikuti jalan tanah belum beraspal yang cukup terjal, dan kalau membawa mobil sepertinya perlu ada yang turun untuk memastikan tidak ada mobil lain yang melaju dari atas, otherwise akan terjadi crash karena jalannya hanya muat untuk 1 mobil hehehe. Perjalanan dari pembangkit listrik sampai ke air terjun ini tidaklah jauh hanya memakan waktu sekitar 15 menit kita sudah bisa mendengar desiran suara air terjun.
Selain sebagai tempat wisata dan pengairan, air terjun ini sebenarnya juga dipakai sebagai tenaga untuk pembangkit listrik micro hydro. Sampai di lokasi, acara belah duren pun dimulai, dan celakanya kami lupa untuk membeli pisau ketika di kota Luwuk 🤦♂️🤦♂️. Tak ada rotan akarpun jadi kata pepatah. Obeng di mobil pun akhirnya dipakai buat belah durian Nambo yang rasanya MAKNYUS.
Karena ndak bawa pisau buka duriannya pun pakai obeng 🤣🤣
Kenyang makan durian, kamipun mulai basah-basahan main di air terjun dan tak terasa waktupun cepat berlalu dan saatnya kami kembali ke camp untuk persiapan kerja night shift.
Ingin merasakan durian yang enak MAKYUS rasanya?
Jangan lupa mampir ke Nambo kalau pas musim durian dan sedang berlibur di Sulawesi Tengah ya guys. #Happy Holiday