Berburu Jajanan Tempo Doeloe di Pasar Papringan Ngadiprono Temanggung

Mendengar kata pasar tentunya bukanlah sesuatu yang asing. Hampir di semua daerah kita bisa menjumpai pasar. Tapi pasar yang ingin kami ulas disini cukup istimewa. Bukan sekedar pasar kebanyakan yang sering kita temui. Karena keunikannya, banyak orang yang datang dari berbagai kota. Bahkan banyak wisatawan mancanegara yang datang ke tempat ini. Pasar ini diberi nama Pasar Papringan Ngadiprono.  Pasar ini terletak di Kabupaten temanggung. Daerah pegunungan dengan suasana yang sejuk. Untuk menuju ke Pasar ini tidak lah sulit. Kita bisa memanfaatkan google map untuk mencari jalur terbaik. Jalan menuju ke pasar ini juga relatif bagus dan beraspal mulus. Hanya saja, jalur dari jalan raya menuju ke perkampungan tempat pasar ini berada masih sempit. Cukup sulit bila simpangan dengan mobil dari arah berlawanan. Tapi jangan khawatir karena ada petugas yang berjaga di persimpangan. Ini untuk memastikan kendaraan pengunjung bisa lancar menuju lokasi.

 

Sampai di pinggir perkampungan, kendaraan kita akan diarahkan menuju ke sebuah tanah lapang. Di tempat lapang itu mobil kita diparkirkan dan kita harus berjalan kaki. Menyusuri jalan perkampungan dengan keramahan warga desanya. Dari tempat parkir jarak menuju ke pasar papringan ngadiprono sekitar 500meter. Cukup melelahkan buat yang tidak biasa berjalan. Semua kelelahan akan terobati dengan keindahan dan kesejukan lokasinya. Dari namanya “Papringan” buat orang jawa seperti kami sudah menduga kalau ini tidak jauh-jauh dari pohon bambu. Dan benar saja, setelah menyusuri jalanan desa kita menemukan rumpun pohon bambu. Saking banyaknya bisa hampir dibilang hutan bambu hehehe. Di sekitar rumpun pohon bambu itulah pasar ini berada. Berbagai makanan tradisional tempo doeloe digelar dan dijajakan. Ini menjadi sesuatu yang unik. Meskipun berada di bawah rerimbunan pohon bambu, kami tidak merasakan ada nyamuk. Ini karena rumpun pohon bambunya memang ditata rapi dan bersih. Oh iya, satu hal yang harus diingat. Pasar ini tidak buka setiap hari. Pasar hanya di buka di hari Minggu Wage dan Minggu Pon.

Keunikan yang lainnya adalah cara bertransaksinya. Bilah bambu dijadikan alat tukar di pasar. Begitu sampai kita bisa menukarkan uang dengan bilah bambu. 1 bilah bambu dihargai IDR 2,000. Kita bisa menukarkan berapapun banyak nya. Tergantung berapa banyak keperluan belanja kita. Tapi sayangnya sisa bilah bambu tidak bisa kita refund.  Jadi buat yang pengin jajan, pastikan berapa banyak uang mau dibelanjakan. Di pasar ini juga tidak disediakan kantong plastik.  Konsepnya eco friendly buat ngurangi sampah plastik hehehe. Buat yang mau belanja untuk di bawa pulang jangan lupa bawa kantong sendiri. Bisa juga beli keranjang belanja dari anyaman bambu buat naruh belanjaan kita. Berbagai jenis jajanan tradisional ada di sini. Selain itu juga dijual sayuran segar, serta kerajinan dan mainan tradisional. Harga barang yang dijual pun cukup terjangkau.

 

Satu keunikan lagi yang ada di pasar ini adalah para pedagang dan pengelolanya. Semua pedagang menggunakan pakaian tradisional adat jawa. Jadi seolah-olah kita sedang berbelanja di pasar pada zaman OLD hehehe. Dengan berbagai keunikannya, maka tak heran jika banyak yang penasaran untuk datang kesini. Kalau melihat plat nomor kendaraan, sebagian besar pengunjung dari luar kota Temanggung. Bahkan, banyak juga turis mancanegara yang datang. Untuk yang kangen dengan jajanan tradisional dan suasana pasar tempo doeloe, tempat ini bisa jadi pilihan.

 

#Happy Holiday

 

Leave a comment