Mampir ke Turki

Tidak pernah terbayang dan tercita-citakan sebelumnya untuk mengunjungi Negara Turki, pusat kejayaan kesultanan islam Ottoman di Eropa. Tapi kalau Allah Yang Maha Kuasa sudah menginginkan, maka jadilah.

 

Perjalanan ke negaranya Pak Erdogan ini bermula dari perubahan rotasi kerja Bapaknya Haikal yang harus mem back up pekerjaan secondi yang di tarik kembali oleh Parent Company nya. Karena perubahan rotasi kerja ini, akhirnya rencana umroh yang sudah disusun jauh hari sebelumnya harus berubah karena schedule keberangkatannya bentrok dengan jadwal kerja yang baru. Mulalah kontak sana kontak sini, searching di mbah google mencari jadwal perjalanan baru yang sesuai dengan schedule rotasi. Finally I got jadwal perjalanan yang sesuai dengan rotasi dan paketnya plus 3 days tour ke Turkey.

 

Travelling dimulai dari Adisumarmo Aiport Solo jam 14:00 by Garuda Indonesia ke Jakarta, Mendarat di Soekarno Hatta Terminal 3, kemudian kita pindah terminal 2 untuk melanjutkan perjalanan selama 12 jam ke Istanbul by Turkish Airline. Tepat Shubuh waktu setempat, kami mendarat di Attaturk Airport Istanbul.

 

Process imigrasi dan pengambilan bagasi selesai, dan kami sudah ditunggu tour guide di luar pintu kedatangan. Perjalanan di turki hari itu pun dimulai dengan sarapan di RUMAH MAKAN NUSANTARA yang pemiliknya adalah WNI dari Pontianak, cita rasanyapun Indonesia banget

 

 

Selepas sarapan kami diajak menuju bursa mengunjungi Green Mosque, yang menurut saya sih warnanya lebih banyak Biru dan abu-abu daripada Hijaunya hehehe.  It’s excited to see bagaimana di zaman dahulu sudah bisa membangun masjid semegah ini

 

 

Jam makan siang pun tiba…Tempat makan siang kami hanya beberapa langkah saja dari Green Mosque. Menu makan siang kami adalah kebab yang kata tour guide kami adalah yang the best di Turkey. However, when it was on our table, everyone was surprised to see that IT IS TOTALLY different dengan kebab yang kita banyangkan huuhhhh. Gak kayak kebab Baba Raffi dan kebab-kebab lain yang banyak beredar di Indonesia. Anyway karena laper dan udara yang cukup dingin ya tetep aja masuk ke perut wakakaka.

 

 

Selesai mengunjungi Green Mosque dan makan siang, perjalanan berlanjut ke Uludag, dataran tinggi yang katanya Indah ketika musim dengan karena dipenuhi dengan Salju. Tempat ini jadi tempat yang paling diimpikan rombongan karena banyak yang belum pernah melihat salju kalo Bapaknya Haikal sih sudah pernah karena beberapa kali dapet tugas bisnis trip je Jepang hehehe.

Untuk mencapai puncak uludag ada kereta gantung yang total panjangnya dari terminal keberangkatan sampai ke puncak sejauh 9.7 km. Puncak uludag sendiri berada di ketiggian 1,810 m di atas permukaan laut. (berdasarkan data yang tertulis di kereta gantungnya)

 

 

Finally penonton sedikit kecewa karena ternyata saljunya masih sedikit karena kami berkunjung awal bulan November jadi masih peralihan ke musim dingin. Buat yang ingin menikmati salju di Uludag, disarankan berkunjung di Bulan Desember – awal Februari

 

 

Hari kedua di Turkey kami habiskan sebagian waktunya di selat Bosphorus yang membelah dataran Eropa dan Asia. Jadi Turkey itu sebagian besar wilayahnya ada di benua Asia dan sebagian lagi di benua Eropa. Menjelajahi selat Bosphorus dengan kapal menjadi daya tarik wisata disini sambil menikmati keindahan bangunan tua peninggalan zaman kejayaan islam Ustamani yang banyak didirikan di sepanjang selat. Kami menaiki perahu dari sisi Eropa dan kemudian turun di sisi Asia

 

Inilah jembatan yang memisahkan dataran Eropa dan Asia 

 

 

Sejauh mata memandang, cukup banyak bangunan kuno yang masih berdiri dengan megah dan cukup terawat di sekitar selat Bosphorus. Semoga kelak di Indonesiaupun bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah bisa terus di rawat dengan baik sehingga bisa menjadi sesuatu yang bisa dinikmati keindahan nya oleh generasi yang akan datang.

 

 

Dari selat Bosphorus, kami pindah mengunjungi Istana Topkapi kediaman resmi kesultanan Ustmaniyah pada masa kejayaannya. Di dalam Topkapi Palace ini banyak peninggalan jaman nabi tersimpan rapi mulai dari gigi, rambut, stempel dan Pedang Nabi Muhammad SAW, Tongkat Nabi Musa AS, Pedang para sahabat nabi, hingga baju nya putri nabi Fatimah RA, tapi sayang tidak bisa mengambil gambar di dalam museumnya. Yang menarik dari museum di Topkapi Palace ini adalah lantunan ayas suci Al Qur’an yang live dibacakan selama 24 jam. It is amazing.

 

Di dalam bangunan ini banyak peninggalan sejarah islam tersimpan

 

Tour di Turki di hari ketiga dimulai dengan mengunjungi Hagia Sophia, sebuah Museum yang dulunya adalah Gereja pada masa Romawi di bawah Konstatinopel, kemudian digunakan sebagai masjid setelah penaklukan Romawi oleh Kesultanan Utsmani di bawah pimpinan Sultan Mehmed II.

 

 

 

 

 

Dan perjalanan di Turki pun di akhiri dengan wisata belanja ke Grand Bazar….buat memenuhi hasrat belanja emak emak hehehe. 😂😂😂

#Happy Holiday

Leave a comment