Alhamdulillah. Puji dan Syukur kehadirat illahi rabbi, akhirnya Bapaknya Haikal diperkenankan untuk mengunjungi tanah suci walaupun tanpa Haikal dan emaknya mengingat persiapan yang cukup mendadak dan Haikal masih punya masalah dengan telinganya yang belum memungkinkan untuk naik pesawat jarak jauh
Perjalanan ke tanah suci dimulai dari Ataturk Airport setelah rangkaian 3 days tour di Turkey selesai. Turkish Airline yang membawa rombongan kami take off dari Ataturk dan menempuh perjalanan selama 3 jam hingga tibalah kami di Madinah dini hari menjelang shubuh.
So surprise begitu mendarat di Madinah ternyata serasa masih ada di tanah air karena banyaknya jamaah umroh yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, dan bahkan petugas imigrasinya pun cukup fasih untuk berbicara dengan bahasa Indonesia mulai dari mengucapkan salam “Selamat Pagi”, “Tolong Cap Jari Tangan Kanan, Tangan Kiri” dan akhirnya petugas bilang “Sama-sama”, ketika saya ucapkan terima kasih setelah selesai mendapatkan stempel di my pasport. Totally different dengan image petugas imigrasi di tempat lain yang terkesan jutek dan seram.
Selesai dengan urusan imigrasi, akhirnya kamipun menuju belt conveyor pengambilan baggage untuk memastikan semua barang rombogan kami terbawa ke Madinah. Setelah barang rombongan dipastikan terbawa semua ke Madinah, kamipun segera menuju pintu keluar bandara melewati mesin X-ray dan disini balada bagasi terjadi mulai dari obat –obatan rombongan yang dicurigai petugas, sampai kursi roda jamaah yang entah siapa yang membawa padahal tadi sudah di pisahkan…Oh my GOD. Sebagai ketua regu, Bapake Haikal mau gak mau musti balik lagi ke baggage claim area tengok sana tengok sini dan ternyata….Alhamdulillah entah siapa yang bawa, kursi roda itu sudah ada di bagasi bus yang akan membawa kita ke Hotel
Dari bandara Madinah perjalanan dilanjutkan menuju hotel menggunakan bus yang cukup nyaman plus fasilitas WI-FI yang cukup penting bagi jamaah terutama anak muda yang musti rutin update status, kecuali Bapak nya Haikal yang sudah niat ndak pake HP kecuali buat telpon ke rumah untuk kasih kabar selama di tanah suci. Hehehe (Jadi semua poto yang di share di sini hasil jepretan kamera jamaah lain yang serombongan dengan Bapaknya Haikal).
Sekitar hampir setengah jam perjalanan berlalu dari bandara Madinah. Muttowif perjalanan memberitahukan bahwa sebentar lagi kita akan melihat Masjid Nabawi.
Dan…..SUBHANALLAH…ALHAMDULILLAH….ALLAHUAKBAR
Hanya tiga kata itu yang terucap di mulut sambil berurai air mata ketika mata ini melihat keagungan dan keindahan Masjid Nabawi tempat dimana hamba Allah yang paling mulia Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam dikebumikan bersama Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar bin Khatab di samping beliau.
Kota Madinah ndak pernah ada matinya, pagi…siang …sore..malam..bahkan dinihari pun selalu ada beribu-ribu jamaah dari berbagai negara berbondong-bondong di jalanan menuju Masjid Nabawi. Kami doakan semoga saudara-saudari, handai taulan dan umat muslim khususnya yang membaca tulisan ini juga berkesempatan untuk mengunjungi tanah suci.
SUBHANALLAH…ALHAMDULILLAH….ALLAHUAKBAR
Perjalanan ibadah di Madinah di akhiri dengan belanja ke kebuh kurma ups…jangan ngebayangin kebunnya segede kebun buah Mekarsari atau kebun apel di Kusuma Agro Wisata Batu, karena ini sebenarnya lebih layak di sebut toko kurma dengan beberapa pohon di belakang tokonya hehehe. 2 kg kurma ajwa pun terbeli. Pengin lebih sih, hanya saja kalo over baggage pas pulang ke indonsesia jadi mubazir karena harga over baggage claimnya bakal lebih besar dari harga kurmanya hehehe
Ya Rabbi…Alhamdulillah, telah kau kabulkan doa hamba setiap selesai shalat agar di berikan kesempatan untuk datang beribadah ke tanah sucimu. Semoga next time Haikal family’s bisa punya kesempatan untuk datang ke tempat ini lagi in complete set (Haikal, Bapake dan Emboke). Aamiin.
Anyway, by the way and busway… I like to be here dan berharap semoga semua diberikan kesempatan untuk mengunjungi kota Madinah.